Jumat, 23 Desember 2011

SASTRA


 Puisiku

Kisah Selembar Daun
Aku termenung di bibir pantai
Menikmati panorama secangkir petang
Seketika ku terbata       
Akan hadirnya selembar daun 
Penuh nestapa menghampiriku
Seiring amukkan ombak membasahi pasir pesisir
                              
Pancaran kebingungan hiasi wajahmu
Entah dari mana asalmu?
Aku tak tahu
Kamu tak tahu
Hamparan pasir putih pun tak tahu

Gelombang telah mempermainkanmu
Terombang-ambing tak tentu arah
Hingga kau menepi sepi
Tanpa suara

Kau begitu asing di tempat yang asin
Pantai santai dengan ombaknya
Nyiur sibukkan siulan angin
Seolah satu pun tak menyambut

Kau tetap tabah
Terima maksiat ombak
Tiap saat mengusikmu
Hingga terik menarik riasmu
Kau pun makin rapuh

Malinkundang
Kisahmu melegenda
Anak durhaka
Dikutuk ibunya jadi batu
Pikirku tentangmu kala itu

Kini, beribu tanya menyapa
Benarkah kisahmu?
Mencoba ku maknai semua
Menggali gulana
Mungkin saja batumu telah ada
Sebelum kisahmu 
Entahlah,,,,

Wamelai 
Ketika mentari mulai menari
Menembus sukma bukit wantoramata
Memecah teka-teki dibaliknya
Ku pun buka mata
Tergoda bisikkan nakal si pipit centil 

Di bawah bukit wantoramata
Terbentang lapang harapan
Setangguh benteng latompui
Seindah legenda sumur kalogha
Selembut tetesan sayu telaga matakidi

Itulah Wamelai
Tempat ku mulai membuka mata
Membuka helai demi helai kehidupan
Hingga nanti terpejam mata

Mama Jum
Sosok itu begiu lekat di otak
Wajah bulat, alis tipis, hidung sedikit mancung, bibir lebar, rambut hitam lurus sebahu
Tubuh padat berisi
Tinggi sedang saja
Seperti orang kantoran
Kau pun punya seragam
Sandal jepit, celana treaning hitam, baju kuning berlogo partai, topi biru
Tangan memegang ember, kepala menjunjung loyang

Mama Jum, aku mengakrabimu sebagai seorang perempuan
Pukul sepuluh waktu favorimu
Suara nakalmu mulai menggelegar
Menggoda pendengar

Ikan,,, ikan,,, ikan,,,
Itulah rintihanmu
Kelelahan hampiri binarmu
Terlebih saat tak satu mata tatapmu
Belum lagi lima mulut nakal menanti
Perasan keringat tulang-tulangmu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar