Jumat, 23 Desember 2011

KESEHATAN


Berjilbab Nggak Rentan Osteoporosis
Sebuah penelitian kecil di Jakarta mengungkapkan, para perawat perempuan mengaku tubuhnya loyo dan sering linu-linu. Padahal, usia mereka masih sekitar 35 sampai 40 tahun. Dan mereka rata-rata mengenakan jilbab. Hal inilah yang lantas dikaitkan dengan osteoporosis. Penjelasannya, wanita berjilbab selalu mengenakan baju lengan panjang dan longgar. Kondisi tersebut membuat sinar matahari tidak bias diserap oleh tubuh secara optimal. Apalagi, bila wanita tersebut mengenakan warna-warna cerah yang cenderung memantulkan sinar. Kondisi begini rupanya membuat tubuh tak mendapat jatah vitamin D dari sinar matahari.
Menilik penjelasan tersebut, seorang dokter spesialis bedah tulang RS Kustati sependapat. Tapi beliau bukan lantas memvonis wanita berjilbabrentan osteoporosis. “Faktor penyebab osteoporosis banyak. Bukan hanya vitamin D saja, ucapnya. Oleh karena itu, wanita berjilbab idak perlu khawatir atau takut mengalami pengeroposan ulang secara dini. Sebab penelitian ilmiah yang menegaskan atau menyebutkan adanya korelasi tersebut belum ada. Penelitian internal tersebut tidak bias dijadikan pedoman ,” kata dokter spesialis bedah tulang ini.
Dokter menjelsakan, tak semua sinar matahari baik untuk kesehatan tulang. Hanya sinar matahari pukul 07:00-09:00 yang memang layak untuk dikonsumsi. “ Setelah jam tersebut,malah tidak dianjurkan. Sebab, rentan terjadi kanker kulit akibat paparan sinar ultra violet secara langsung,” jelasnya.
Dengan mengenakan jilbab, menurut dokter, seharusnya membawa dampak positif. Sebab kemungkinan terpapar sinar matahari secara langsung sangat kecil. Ini terkait dengan tertutupnya kulit oleh busana panjang. “ Dengan cara ini, pemakaian sunblock bias dikurangi kan,” ungkapnya.
Meskipun begitu, dokter  tetap mengajukan olahraga rutin pada wanita berjilbab. Olahraga tersebut sebaiknya dilakukan sekitar pukul 07:00-09:00. “Sambil olahraga, lanjutkan dengan berjemur. Sehingga, vitamin D-nya mudah terserap tubuh,” imbuhnya. Lakukan tindakan ersebut tiap hari sebelum bersktivitas. Sebab, tidak hanya kesehatan tulang yang didapat, tetapi juga tubuh secara keseluruhan.
Bila perlu, konsumsi suplemen. Seperti susu berkalsium serta vitamin penambah kalsium yang telah disetujui oleh dokter. Mengkonsumsi suplemen, harus dilakukan sewajarnya. Sebab kadar kalsium dalam tubuh yang terlalu tinggi juga tak baik bagi kesehatan. “Tulangnya memang sehat , tapi organ vital lainnya malah rusak,” ucap Martiana.
Ini hanya sekedar info berdasarkan kacamata kesehatan/ medis. Adapun berjilbab tetaplah sesuatu yang tidak boleh tidak. Dalam artian itu merupakan tuntunan syariat yang benar dan tentunya banyak maslahat yang bisa dipetik, termasuk dalam masalah kesehatan

KULINER


Resep
Terkadang karena tidak terbiasa, kita bingung mengolah daging kambing sehingga pilihan masaknya pun tidak variatif. Padahal daging kambing dapat diolah dengan berbagai macam cara dan kandungan gizinya pun cukup lengkap, seperti mengandung protein, lemak, kalsium, zat besi serta beberapa vitamin dan mineral lainnya. Kandungan gizi ini tentu akan semakin lengkap bila diolah dengan bahan makanan lain. Selain iu rasanya pun akan menjadi lebih lezat. Berikut ini beberapa resep memasak daging kambing

Pindang Iga
Ø  2 ruas jari lengkuas, memarkan
Ø  1 ½ liter air
Ø  2 buah cabe merah besar belah dua Kuah Nanas
Bahan:
Ø  500 gr iga kambing, potong-  potong
Ø  200 gr nanas, potong kotak
Ø  2 sdm minyak goring
Ø  2 lembar daun salam

Bumbu halus:
v  5 butir bawang merah
v  3 siung bawang putih
v  ½ sdt merica
v  ½ sdt ketumbar
v  2 ruas jari kunyit
v  1 ½ sdt garam
Cara membuat :
·         Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan air, daun salam dan lengkuas, biarkan sampai mendidih, masukkan iga kambing, aduk rata, biarkan sampai iga kambing lunak.
·         Masukkan nanas dan cabe, diamkan sebentar sampai nanas dan cabe layu, angkat, sajikan hangat.
Untuk 5 porsi. 1 porsi mengandung: 255,4 kalori; 17,72 gr protein; 12,36 gr lemak.

Kambing Masak Cabe Hijau
Bahan: daging kambing, aduk rata, beri air, kecap, dan gula, masak hingga daging lunak, beri santan, aduk hingga mendidih.
·         Masukkan kol, garam dan air jeruk nipis, aduk sebentar, angkat. Hidangkan dengan emping, acar dan sambal rawit.
Untuk 5 porsi. 1 porsi mengandung: 261,54 kalori; 17,198 gr protein; 13, 212 gr lemak

Ø  500 gr daging kambing, potong-potong, rebus sampai lunak, tiriskan
Ø  5 buah cabe hijau besar, potong-potong 2cm, tumis hingga layu, angkat
Ø  50 gr tepung terigu
Ø  1 butir telur, kocok, lepas
Ø  2 sdm minyak goring
Ø  10 sdm saus cabe
Ø  3 sdm saus tomat
Ø  2 sdm cuka apel
Ø  50 gr gula merah
Ø  2 sdt garam
Ø  2 sdt mustard
Ø  6 butir bawang merah, iris halus
Cara membuat:
·         Masukkan potongan daging ke dalam tepung terigu, lalu celupkan kedalam telur, masukkan lagi ke dalam terigu, lalu goreng hingga kecoklatan, agkat dan masukkan ke dalam wajan lain.
·         Campur saus cabe, saus tomat, cuka apel, mustard, gula dan garam, aduk rata, tuangkan ke atas daging, tutup dan masak selama 10 menit, taburi bawang merah dan cabe hijau, angkat, hidangkan dengan nasi.
Untuk 5 porsi. 1 porsi mengandung:  311, 74 kalori; 19, 034 gr protein; 11,78 gr lemak.

Tongseng
Bahan:
Ø  500 gr daging kambing, potong dadu
Ø  5 lembar daun kol putih, potong kotak
Ø  ½  gelas santan
Ø  4 sdm kecap manis
Ø  3 sdm air jeruk nipis
Ø  3 buah cabe merah, iris serong
Ø  3 sdm minyak goreng
Ø  ½ liter air
Ø  Garam dan gula secukupnya
Bumbu halus:
v  5 buah bawang merah
v  3 siung bawang putih
v  ½ sdt merica
Cara membuat
·         Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan

SASTRA


 Puisiku

Kisah Selembar Daun
Aku termenung di bibir pantai
Menikmati panorama secangkir petang
Seketika ku terbata       
Akan hadirnya selembar daun 
Penuh nestapa menghampiriku
Seiring amukkan ombak membasahi pasir pesisir
                              
Pancaran kebingungan hiasi wajahmu
Entah dari mana asalmu?
Aku tak tahu
Kamu tak tahu
Hamparan pasir putih pun tak tahu

Gelombang telah mempermainkanmu
Terombang-ambing tak tentu arah
Hingga kau menepi sepi
Tanpa suara

Kau begitu asing di tempat yang asin
Pantai santai dengan ombaknya
Nyiur sibukkan siulan angin
Seolah satu pun tak menyambut

Kau tetap tabah
Terima maksiat ombak
Tiap saat mengusikmu
Hingga terik menarik riasmu
Kau pun makin rapuh

Malinkundang
Kisahmu melegenda
Anak durhaka
Dikutuk ibunya jadi batu
Pikirku tentangmu kala itu

Kini, beribu tanya menyapa
Benarkah kisahmu?
Mencoba ku maknai semua
Menggali gulana
Mungkin saja batumu telah ada
Sebelum kisahmu 
Entahlah,,,,

Wamelai 
Ketika mentari mulai menari
Menembus sukma bukit wantoramata
Memecah teka-teki dibaliknya
Ku pun buka mata
Tergoda bisikkan nakal si pipit centil 

Di bawah bukit wantoramata
Terbentang lapang harapan
Setangguh benteng latompui
Seindah legenda sumur kalogha
Selembut tetesan sayu telaga matakidi

Itulah Wamelai
Tempat ku mulai membuka mata
Membuka helai demi helai kehidupan
Hingga nanti terpejam mata

Mama Jum
Sosok itu begiu lekat di otak
Wajah bulat, alis tipis, hidung sedikit mancung, bibir lebar, rambut hitam lurus sebahu
Tubuh padat berisi
Tinggi sedang saja
Seperti orang kantoran
Kau pun punya seragam
Sandal jepit, celana treaning hitam, baju kuning berlogo partai, topi biru
Tangan memegang ember, kepala menjunjung loyang

Mama Jum, aku mengakrabimu sebagai seorang perempuan
Pukul sepuluh waktu favorimu
Suara nakalmu mulai menggelegar
Menggoda pendengar

Ikan,,, ikan,,, ikan,,,
Itulah rintihanmu
Kelelahan hampiri binarmu
Terlebih saat tak satu mata tatapmu
Belum lagi lima mulut nakal menanti
Perasan keringat tulang-tulangmu