Berjilbab Nggak Rentan Osteoporosis
Sebuah penelitian kecil di Jakarta mengungkapkan, para perawat perempuan mengaku tubuhnya loyo dan sering linu-linu. Padahal, usia mereka masih sekitar 35 sampai 40 tahun. Dan mereka rata-rata mengenakan jilbab. Hal inilah yang lantas dikaitkan dengan osteoporosis. Penjelasannya, wanita berjilbab selalu mengenakan baju lengan panjang dan longgar. Kondisi tersebut membuat sinar matahari tidak bias diserap oleh tubuh secara optimal. Apalagi, bila wanita tersebut mengenakan warna-warna cerah yang cenderung memantulkan sinar. Kondisi begini rupanya membuat tubuh tak mendapat jatah vitamin D dari sinar matahari.
Menilik penjelasan tersebut, seorang dokter spesialis bedah tulang RS Kustati sependapat. Tapi beliau bukan lantas memvonis wanita berjilbabrentan osteoporosis. “Faktor penyebab osteoporosis banyak. Bukan hanya vitamin D saja, ucapnya. Oleh karena itu, wanita berjilbab idak perlu khawatir atau takut mengalami pengeroposan ulang secara dini. Sebab penelitian ilmiah yang menegaskan atau menyebutkan adanya korelasi tersebut belum ada. Penelitian internal tersebut tidak bias dijadikan pedoman ,” kata dokter spesialis bedah tulang ini.
Dokter menjelsakan, tak semua sinar matahari baik untuk kesehatan tulang. Hanya sinar matahari pukul 07:00-09:00 yang memang layak untuk dikonsumsi. “ Setelah jam tersebut,malah tidak dianjurkan. Sebab, rentan terjadi kanker kulit akibat paparan sinar ultra violet secara langsung,” jelasnya.
Dengan mengenakan jilbab, menurut dokter, seharusnya membawa dampak positif. Sebab kemungkinan terpapar sinar matahari secara langsung sangat kecil. Ini terkait dengan tertutupnya kulit oleh busana panjang. “ Dengan cara ini, pemakaian sunblock bias dikurangi kan,” ungkapnya.
Meskipun begitu, dokter tetap mengajukan olahraga rutin pada wanita berjilbab. Olahraga tersebut sebaiknya dilakukan sekitar pukul 07:00-09:00. “Sambil olahraga, lanjutkan dengan berjemur. Sehingga, vitamin D-nya mudah terserap tubuh,” imbuhnya. Lakukan tindakan ersebut tiap hari sebelum bersktivitas. Sebab, tidak hanya kesehatan tulang yang didapat, tetapi juga tubuh secara keseluruhan.
Bila perlu, konsumsi suplemen. Seperti susu berkalsium serta vitamin penambah kalsium yang telah disetujui oleh dokter. Mengkonsumsi suplemen, harus dilakukan sewajarnya. Sebab kadar kalsium dalam tubuh yang terlalu tinggi juga tak baik bagi kesehatan. “Tulangnya memang sehat , tapi organ vital lainnya malah rusak,” ucap Martiana.
Ini hanya sekedar info berdasarkan kacamata kesehatan/ medis. Adapun berjilbab tetaplah sesuatu yang tidak boleh tidak. Dalam artian itu merupakan tuntunan syariat yang benar dan tentunya banyak maslahat yang bisa dipetik, termasuk dalam masalah kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar